Antimicrobial Resistance

Apa Itu Antimicrobial Resistance (AMR)? Ini Penjelasannya!

  Penulis:  Kadek Darmawan

23 March 2025 09:53:59 PM

profile image

Antibiotik telah menyelamatkan jutaan nyawa. Namun, jika digunakan sembarangan, efektivitasnya bisa hilang. Fenomena ini dikenal sebagai Antimicrobial Resistance (AMR) dan kini menjadi salah satu ancaman kesehatan paling serius di dunia.


Definisi Antimicrobial Resistance (AMR) 

Antimicrobial Resistance (AMR), atau resistensi antimikroba, adalah kondisi ketika mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit mengalami perubahan seiring waktu, sehingga obat-obatan yang sebelumnya efektif menjadi kurang efektif atau bahkan tidak lagi bekerja. Fenomena ini terjadi karena mikroorganisme beradaptasi terhadap paparan obat antimikroba yang digunakan secara berlebihan atau tidak tepat. Akibatnya, infeksi menjadi semakin sulit, bahkan dalam beberapa kasus tidak dapat disembuhkan, yang memicu risiko serius bagi kesehatan masyarakat. Resistensi ini menjadi tantangan besar karena dapat meningkatkan angka kematian, menyebabkan komplikasi medis yang lebih berat, serta menimbulkan lonjakan biaya pengobatan. Oleh karena itu, AMR kini diakui sebagai salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan global (Prestinaci et al., 2015; World Health Organization, 2023).


Penyebab Utama AMR pada Manusia

Salah satu penyebab utama AMR adalah penggunaan antibiotik secara tidak tepat. Misalnya, penggunaan antibiotik tanpa resep dokter, menghentikan pengobatan lebih awal sebelum antibiotik habis, atau mengonsumsi antibiotik untuk infeksi virus yang tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik. Praktik semacam ini memberi kesempatan bagi mikroorganisme untuk bertahan hidup, beradaptasi, dan berkembang menjadi strain yang kebal terhadap antibiotik. Selain itu, kurangnya edukasi mengenai penggunaan antibiotik yang benar memperburuk situasi ini. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penggunaan antibiotik secara bijak untuk mencegah penyebaran resistensi antimikroba (Lee Ventola, 2015).


Peran Peternakan dalam AMR

Di sektor peternakan, penggunaan antibiotik secara rutin juga menjadi penyebab AMR. Antibiotik sering digunakan dalam jumlah besar untuk merangsang pertumbuhan hewan ternak atau mencegah infeksi dalam kondisi yang padat. Penggunaan yang berlebihan ini mempercepat perkembangan resistensi yang dapat berpindah dari hewan ke manusia melalui konsumsi produk hewani atau kontak langsung dengan lingkungan yang tercemar. Karena itu, banyak ahli mendorong regulasi yang lebih ketat dalam penggunaan antibiotik di sektor peternakan agar risiko penyebaran AMR dapat diminimalkan. Praktik pertanian dan peternakan yang berkelanjutan tanpa penggunaan antibiotik yang berlebihan kini menjadi agenda global dalam mengendalikan AMR (Marshall & Levy, 2011; Tiseo et al., 2020).


Mekanisme Molekuler Resistensi Antimikroba

Resistensi antimikroba terjadi karena mikroorganisme seperti bakteri mampu mengembangkan berbagai strategi untuk bertahan hidup meskipun telah diberi obat. Salah satu mekanisme utamanya adalah mutasi genetik spontan, di mana struktur sasaran antibiotik dalam tubuh mikroba berubah sehingga obat tidak lagi bisa bekerja secara efektif. Selain itu, mikroorganisme juga bisa memperoleh gen resistensi dari mikroba lain melalui proses yang disebut transfer gen horizontal, misalnya lewat pertukaran materi genetik antarsel bakteri. Mekanisme lainnya adalah produksi enzim perusak antibiotik, seperti beta-laktamase, yang dapat menghancurkan antibiotik sebelum sempat menyerang targetnya. Beberapa bakteri juga dilengkapi dengan pompa khusus (efflux pumps) yang secara aktif membuang antibiotik keluar dari dalam sel, sehingga konsentrasi obat menjadi terlalu rendah untuk memberikan efek. Bahkan, ada juga mikroorganisme yang bisa mengubah jalur metabolisme dalam tubuhnya agar tetap bisa bertahan meskipun jalur normalnya telah diblokir oleh antibiotik. Berbagai mekanisme ini menjadikan infeksi akibat mikroorganisme resisten semakin sulit diobati dan menjadi tantangan serius dalam dunia kesehatan saat ini (Allemailem, 2024; Munita & Arias, 2016).

Resistensi Antimikroba sebagai Ancaman Global

AMR telah diakui secara global sebagai salah satu penyebab utama kematian dan ancaman serius bagi kesehatan manusia, hewan, serta lingkungan. Dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Kedua Majelis Umum PBB tentang AMR tahun 2024, para pemimpin dunia sepakat menetapkan target global pertama untuk mengendalikan krisis AMR, yakni menurunkan kematian akibat infeksi bakteri resisten sebesar 10% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tahun dasar 2019 yang mencatat 4,95 juta kematian. AMR kini menjadi penyebab kematian ketiga tertinggi di dunia, dengan lebih dari 1 juta kematian langsung dan 5 juta kematian tidak langsung setiap tahunnya. WHO menekankan pentingnya pendekatan One Health dalam penanggulangan AMR, yang mencakup sektor kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Komitmen global ini mencakup pengurangan penggunaan antimikroba di sistem agrifood, penguatan program pengendalian infeksi, akses setara terhadap antimikroba dan vaksin, serta investasi dalam riset lintas sektor. Deklarasi ini menjadi titik balik penting dalam memperkuat solidaritas dan akuntabilitas antarnegara, serta mempercepat implementasi strategi pengendalian resistensi antimikroba di seluruh dunia (World Health Organization, 2024). 


Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Mengatasi AMR

Mengatasi AMR memerlukan pendekatan terpadu yang melibatkan kolaborasi berbagai sektor, mulai dari layanan kesehatan hingga sektor peternakan, serta partisipasi aktif dari masyarakat luas. Salah satu langkah paling mendasar adalah penggunaan antibiotik yang bijak. Masyarakat harus memahami bahwa antibiotik bukan obat sembarangan, dan penggunaannya harus berdasarkan resep serta arahan tenaga medis. Penggunaan yang tidak tepat, seperti menghentikan konsumsi sebelum waktunya atau menggunakan antibiotik untuk infeksi virus, justru mempercepat munculnya resistensi. Oleh karena itu, edukasi publik yang berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan pemahaman mengenai bahaya resistensi antimikroba.

Di sisi lain, fasilitas pelayanan kesehatan juga memegang peran penting dalam pengendalian AMR. Rumah sakit dan klinik perlu memperkuat protokol pengendalian infeksi, memastikan sterilisasi alat secara menyeluruh, serta menerapkan program pengawasan antibiotik atau antimicrobial stewardship yang ketat. Langkah ini bertujuan untuk mencegah penyebaran bakteri resistan di lingkungan medis, yang sering menjadi pusat penularan kasus AMR.

Selain itu, perhatian juga harus diberikan pada sektor peternakan. Penggunaan antibiotik yang berlebihan sebagai pemacu pertumbuhan hewan atau pencegah penyakit di peternakan padat populasi menjadi salah satu sumber penyebaran resistensi. Untuk itu, diperlukan regulasi yang tegas serta pengawasan ketat terhadap penggunaan antibiotik pada hewan ternak. Penerapan praktik peternakan yang lebih sehat dan berkelanjutan, seperti peningkatan sanitasi kandang dan pengelolaan nutrisi yang baik, menjadi langkah strategis dalam mencegah transfer resistensi dari hewan ke manusia.


Referensi

Allemailem, K. S. (2024). Recent Advances in Understanding the Molecular Mechanisms of Multidrug Resistance and Novel Approaches of CRISPR/Cas9-Based Genome-Editing to Combat This Health Emergency. In International Journal of Nanomedicine (Vol. 19, pp. 1125-1143). Dove Medical Press Ltd. https://doi.org/10.2147/IJN.S453566

Lee Ventola, C. (2015). The Antibiotic Resistance Crisis Part 1: Causes and Threats. Pharmacy and Therapeutics, 40(4). https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25859123/

Marshall, B. M., & Levy, S. B. (2011). Food animals and antimicrobials: Impacts on human health. In Clinical Microbiology Reviews (Vol. 24, Issue 4, pp. 718-733). https://doi.org/10.1128/CMR.00002-11

Munita, J. M., & Arias, C. A. (2016). Mechanisms of Antibiotic Resistance. Microbiology Spectrum, 4(2). https://doi.org/10.1128/microbiolspec.VMBF-0016-2015

Prestinaci, F., Pezzotti, P., & Pantosti, A. (2015). Antimicrobial Resistance: A Global Multifaceted Phenomenon. In Pathogens and Global Health (Vol. 109, Issue 7, pp. 309-318). Maney Publishing. https://doi.org/10.1179/2047773215Y.0000000030

Tiseo, K., Huber, L., Gilbert, M., Robinson, T. P., & Van Boeckel, T. P. (2020). Global trends in antimicrobial use in food animals from 2017 to 2030. Antibiotics, 9(12), 1-14. https://doi.org/10.3390/antibiotics9120918

World Health Organization. (2023, November 21). Antimicrobial Resistance. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/antimicrobial-resistance

World Health Organization. (2024, September 27). Global leaders set first targets to control antimicrobial resistance crisis. https://www.who.int/europe/news/item/27-09-2024-global-leaders-set-first-targets-to-control-antimicrobial-resistance-crisis